Sekjen PBB Minta Iran Tinggalkan Senjata Nuklir
Sekjen PBB Antonio Guterres/FOTO via Instagram @ antonioguterres

أنشرها:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan Iran harus mengambil langkah pertama untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara di kawasan dan Amerika Serikat dengan menegaskan pihaknya tidak bermaksud mengembangkan senjata nuklir.

Guterres juga berharap semua pihak di Gaza akan menyadari mereka mendapat manfaat dari gencatan senjata permanen yang dapat membuka jalan bagi negosiasi mengenai solusi dua negara dan mendesak negara-negara untuk meringankan sanksi terhadap Suriah.

“Pertanyaan paling relevan adalah Iran dan hubungan antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat,” kata Guterres saat membahas situasi di Timur Tengah pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dilansir Reuters, Rabu, 22 Januari.

“Di sini harapan saya adalah Iran memahami pentingnya menegaskan bahwa mereka akan berhenti memiliki senjata nuklir, dan pada saat yang sama mereka akan terlibat secara konstruktif dengan negara-negara lain di kawasan ini,” imbuhnya.

Kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi, menyinggung  topik yang sama dengan mengatakan Iran "menekan pedal gas" pada pengayaan uraniumnya hingga mendekati tingkat senjata.

Iran selalu mengatakan programnya sepenuhnya untuk tujuan damai dan berhak memperkaya uranium hingga tingkat apa pun yang diinginkannya.

Berkaca pada situasi di Gaza, Guterres mengatakan gencatan senjata di sana sejauh ini berhasil memungkinkan bantuan masuk ke wilayah tersebut, namun ia memperingatkan mengenai tindakan lebih lanjut di masa depan.

 

 

“Ada kemungkinan Israel merasa terdorong oleh keberhasilan militer untuk berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk melakukan aneksasi Tepi Barat dan menjaga Gaza dalam situasi yang terlantar,” katanya.

"Itu merupakan pelanggaran total terhadap hukum internasional dan berarti tidak akan pernah ada perdamaian di Timur Tengah,” ujar Guterres.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)