Sri Mulyani Beberkan Harga Asli Elpiji 3 Kg dan Solar jika Tanpa Subsidi
Menkeu Sri Mulyani (foto; Antara)

أنشرها:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ungkapkan mengungkapkan harga asli Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) capai Rp42.750 per tabung dan BBM solar senilai Rp11.950 per liter. 

Meski demikian, Sri Mulyani menjelaskan harga jual eceran atau dari pangkalan resmi Pertamina ke agen penyalur untuk LPG 3 kg sebesar Rp12.750 per tabung. Padahal harga seharusnya adalah Rp42.750 per tabung. 

Selain itu, Ia juga mencontohkan masyarakat membeli BBM solar seharga Rp6.800 per liter. Sementara harga seharusnya adalah Rp11.950 per liter.

Sri Mulyani menjelaskan harga saat ini untuk membeli barang-barang seperti LPG 3 kg, solar, pertalite, minyak tanah, listrik rumah tangga maksimal 900 VA, pupuk urea dan juga pupuk NPK bukanlah harga yang seharusnya, karena barang-barang tersebut mendapatkan bantuan berupa subsidi ataupun kompensasi.

"Lalu, siapa yang menanggung kelebihan Rp30.000 per tabung LPG 3 kg dan Rp5.150 per liter Solar? Pemerintah, melalui Belanja APBN dari pajak yang Anda bayar," ujarnya dalam unggahan pribadi akun Instagram resmi @smindrawati, dikutip Jumat, 23 Januari.

Sri Mulyani menjelaskan subsidi dan kompensasi tidak hanya melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan, tetapi juga kelompok kelas menengah mendapat manfaat secara siginifikan.

Menurut Sri Mulyani ini merupakan bentuk nyata manfaat APBN yang langsung dapat dinikmati oleh masyarakat. 

"Melalui belanja subsidi dan kompensasi APBN melindungi daya beli masyarakat sehingga perekonomian kita tetap terus bergerak di tengah tekanan geopolitik dan situasi global yang penuh ketidakpastian," tegasnya. 

Diketahui, selama tahun 2024, besaran subsidi dan kompensasi yang digelontorkan APBN yaitu LPG 3 kg sebesar Rp80,2 triliun untuk 40,3 juta pelanggan, Solar sebesar Rp89,7 triliun untuk lebih dari 4 juta kendaraan. 

Kemudian, Pertalite sebesar Rp56,1 triliun untuk lebih dari 157,4 juta kendaraan, Minyak Tanah senilai Rp4,5 triliun untuk 1,8 juta rumah tangga, Listrik RT 900 VA sebesar Rp156,4 triliun untuk 40,3 juta pelanggan (melalui subsidi) dan 50,6 juta pelanggan (melalui kompensasi), serta Pupuk Urea dan Pupuk NPK Rp47,4 T sebanyak 7,3 juta ton pupuk untuk petani. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)